Peta Kontur DEM, DSM, DTM dan Topografi – Dalam melihat permukaan bumi, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan. Salah satu caranya adalah dengan melihat informasi dari peta kontur. Peta kontur merupakan peta yang dapat memberikan gambaran alami permukaan bumi dengan menggunakan garis kontur.

Pada praktiknya, terdapat beberapa jenis model yang digunakan dalam menyajikan kontur dari permukaan bumi. Model tersebut antara lain adalah Digital Surface Model (DSM), Digital Elevation Model (DEM), serta Digital Terrain Model (DTM). Untuk mengenal model peta tersebut, berikut adalah penjelasan selengkapnya.

Baca: Kartografi dan Ilmu Pembuatan Peta

Pengertian Peta Kontur DEM, DSM, DTM dan Topografi

Seperti yang telah disampaikan pada awal pembahasan, terdapat cukup banyak macam model yang digunakan dalam menampilkan permukaan bumi. Berikut adalah penjelasan tentang model-model peta yang tersebut

1. Digital Surface Model (DSM)

Digital Surface Model (DSM) merupakan model dari permukaan bumi yang memperlihatkan semua objek yang dapat terlihat di bumi. Objek-objek seperti vegetasi yang menutupi tanah, bangunan, serta lokasi tanah terbuka merupakan beberapa contoh objek model ini.

Pada peta DSM, akan digambarkan tampilan yang ada di permukaan bumi sesuai dengan kenyataan seperti terlihat di foto. Oleh karena itulah, pemodelan DSM ini sering dimanfaatkan untuk pemodelan perencanaan kota, penerbangan, dan telekomunikasi seperti berikut ini.

  • Pengelolaan Lingkungan: DSM mampu menampilkan gambaran perbedaan tutupan lahan beserta kondisinya dengan jelas.
  • Penerbangan: DSM berguna dalam melihat objek yang berpotensi menjadi penghalang saat pesawat akan mendarat
  • Analisis Obstruksi: DSM berfungsi sebagai alat untuk analisis konektivitas dalam proses perencanaan wilayah.

2. Digital Elevation Model (DEM)

Digital Elevation Model (DEM) merupakan sel grid (data dari pengindraan jauh) yang mereferensikan starting poin dari bagian permukaan bumi. Jenis pemodelan ini dapat membuat Anda bisa melakukan eliminasi terhadap objek yang ada di permukaan tanah.

Berbagai macam objek seperti rumah, tanaman, dan lain sebagainya tidak akan ditampilkan di pemodelan ini. Sementara itu untuk hasil dari pemodelan Digital Elevation Model (DEM) ini adalah tampilan 3D dengan tampilan permukaan halus.

Jadi, pada saat Anda melakukan pemodelan DEM, berbagai objek bangunan dan juga alam tidak dimasukkan ke hasil DEM. Berdasarkan hal tersebut, pemodelan DEM ini berfungsi untuk membantu dalam pemodelan berikut ini.

  • Stabilitas Batuan: DEM dapat membantu perencanaan pembangunan pemukiman dan jalan raya yang berkaitan daerah lereng ataupun daerah longsoran dengan vegetasi jarang.
  • Hidrografi: DEM dapat membantu Hidrografi dalam penggambaran batas air, arah aliran, dan menghitung akumulasi aliran. 
  • Pemetaan tanah: DEM dapat memberikan bantuan untuk memetakan jenis tanah berdasarkan kondisi geologi, elevasi, serta faktor lainnya yang mendukung.

3. Digital Terrain Model (DTM)

Digital Terrain Model (DTM) ini kurang lebih hampir sama dengan DEM terlebih dalam posisinya. Hal itu menandakan bahwa DTM merupakan model permukaan elevasi dari bumi kosong yang diproyeksikan menjadi datum vertikal.

Titik pada DTM terpisah dan teratur mengikuti dari alur bentuk permukaan bumi. Dari titik dan garis kontur teratur tersebut, DPT dapat melakukan interpolasi DTM menjadi ke DEM.

4. Peta Topografi

Selain memahami pemodelan permukaan bumi, diperlukan juga pemahaman dasar tentang peta topografi. Peta Topografi merupakan peta yang menampilkan gambaran tinggi rendahnya permukaan bumi dengan memakai garis kontur elevasi.

Peta topografi ini adalah salah satu jenis peta buatan manusia yang mempunyai skala ukuran besar. Pada peta tersebut, ditampilkan berbagai informasi seperti gambar tentang garis gunung, sungai, danau, pegunungan, lembah, dataran rendah, dan lain sebagainya.

Begitulah tadi informasi tentang peta kontur DEM, DSM, DTM, dan juga topografi. Dengan menggunakan berbagai pemodelan tersebut, permukaan bumi bisa digambarkan secara jelas serta sesuai dengan yang dibutuhkan.

Ingin Lebih Dalam Mempelajari Ilmu Pemetaan? 

ingin mempelajari ilmu pemetaan lebih dalam? bisa mengikuti pelatihan gis di Billion Survey. Dengan biaya terjangkau dan mentor yang profesional. Pelatihan gis dengan kelas teori juga praktik langsung ke lapangan. Belajar tentang sistem informasi geografis sampai pemakaian alat survey pemetaan dan lainya lebih terarah dan pastinya mudah. 

informasi lebih lengkap tentang Billion Survey bisa langsung cek disini!