Kartografi dan Ilmu Pembuatan Peta – Penggunaan peta digital seperti Google Maps dan Waze tak dipungkiri memudahkan masyarakat mencari lokasi dengan cepat dan praktis. Namun, keberadaan aplikasi tersebut tak terlepas juga dari peta yang diolah sedemikian rupa agar dapat menunjukkan tempat yang dituju secara akurat. Untuk itu, materi seperti kartografi dan ilmu pembuatan peta wajib dikuasai.

Ya, membuat peta bukan asal menggambar saja. Ada sejarah panjang, klasifikasi, hingga syarat yang wajib diketahui. Tanpa menguasainya, peta yang Anda hasilkan bukan cuma tidak akurat, tetapi tak bisa diaplikasikan untuk platform-platform digital.

Apa Itu Kartografi?

Secara garis besar, kartografi dan ilmu pembuatan peta mencakup seni, pengetahuan, dan teknologi yang diterapkan untuk menghasilkan globe atau peta. Kartografi pun bersinggungan dengan ilmu-ilmu lain seperti topografi, informasi spasial, dan geografi. Ketika digabungkan, ilmu-ilmu tersebut akan membantu Anda memahami Bumi beserta posisi yang kita pijaki.

Kartografi diperkirakan sudah eksis sejak 7.000 SM. Hal ini didasarkan pada penemuan lukisan dinding gua yang diyakini sebagai peta tertua di dunia. Adapun penjelasan peta tersebut adalah kota yang berlokasi di zaman Anatolia kuno. Kemudian, kartografi berkembang pada 600 SM dengan bangsa Yunani dan Romawi kuno sebagai pelopornya.

Sejak itu pula orang-orang dari seluruh dunia berlomba-lomba menghasilkan peta paling akurat serta secara tak langsung berkontribusi dalam kartografi dan ilmu pembuatan peta. Anaximander, seorang filsuf Yunani, dikenal sebagai pembuat peta dunia pertama. Setelah itu, Ptomely menerbitkan Geographia, sebuah risalah kartografi. Tak lama berselang, bangsa-bangsa dari Arab, India, dan Tiongkok turut berkontribusi dalam pembuatan peta.

Baca juga: Pengertian Datum dan Sistem Proyeksi Peta

Apa Saja Klasifikasi Kartografi?

Kartografi secara umum dibagi menjadi dua, antara lain:

1. Kartografi umum. Jenis kartografi ini merujuk pada pembuatan yang bisa dipakai masyarakat luas. Kartografi umum terdiri atas variasi aspek yang berkaitan dengan sistem lokasi maupun referensi. Salah satu contoh yang dapat Anda gunakan adalah seri peta topografi dengan skala 1:24.000 yang diterbitkan US Geological Survey;
2. Kartografi tematik. Dalam kartografi dan ilmu pembuatan peta, kartografi tematik adalah cara pembuatan peta bertema geografis yang lebih spesifik. Untuk itu pula kelompok orang yang memakainya bukan publik. Beberapa jenis peta yang tergolong kartografi tematik adalah peta suhu, aliran sungai, kepadatan penduduk, dan yang berisi informasi demografik.

Seperti Apa Syarat Dan Ketentuan Kartografi?

Ketika membuat peta, secara tak langsung Anda menyediakan media komunikasi informasi ruang untuk masyarakat luas maupun profesional. Tingkat akurasi yang tinggi pun memungkinkan mereka melakukan analisis data spasial untuk kepentingan-kepentingan tertentu.

Maka dari itu, supaya peta memberikan fungsi terbaik dan dipakai sesuai tujuan, berikut syarat dan ketentuan dalam kartografi dan ilmu pembuatan peta yang sebaiknya Anda ketahui:

Kesimpulan

Membuat peta ternyata bukan pekerjaan mudah. Ada berbagai ilmu seperti kartografi, geografi, hingga informasi spasial yang perlu dikuasai. Tujuannya agar peta yang dibuat nanti akurat dan layak dimasukkan ke platform digital. Lalu, dengan menguasai kartografi dan ilmu pembuatan peta sesuai syarat, Anda bisa merancang peta sesuai kebutuhan. Orang-orang yang nanti memakainya pun bakal merasakan manfaat, termasuk menjangkau lokasi yang dituju.

Sedang mencari jasa pembuatan peta untuk survey lahan Anda? Atau ingin belajar lebih lanjut tentang kartografi, topografi maupun biidang ilmu geografis lannya? Segera hubungi Billion Survey Indonesia. Jasa survey geografi yang menyediaan layanan survey serta pelatihan geografis dengan harga terjangkau dan tekknisi yang sudah memiliki banyak pengalaman.